Himbauan MUI atas Maraknya Kurma Israel di Indonesia

ID Jump - Meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara Israel akan tetapi hubungan dagang antara Indonesia dengan negara Yahudi ini terkuak belakangan hari ini.

Tercatat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance Selasa (7/8/2012), setidaknya dari 9 buah impor terbesar yang diminati masyarakat Indonesia, ada 2 buah impor yang berasal dari Israel.

Memang jumlahnya tidak banyak, tetapi pada bulan Juni tahun ini, tercatat masuknya impor kurma sebanyak 20,6 ton dari Israel dengan nilai US$ 191,3 ribu dan baru dilakukan satu bulan sejak bulan Januari 2012.

Selain itu, ada juga buah Jeruk Shantang yang berasal dari negara zionis ini. Sebanyak 0,666 ton jeruk shantang dengan nilai US$ 709 masuk dari Israel pada bulan April tahun ini. Impor jeruk itu, hanya terjadi sekali sepanjang satu semester tahun 2012.

Himbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghimbau agar masyarakat hati-hati dalam mengkonsumsi kurma yang berasal dari Negara Zionis Yahudi Israel.

Selama ini Indonesia tidak memiliki hubungan dagang dengan Israel. Dan patut dicatat bahwa, Israel selama ini dikenal sebagai negara agresor atas penduduk Palestina.

"Apalagi diduga kuat, hasil perdagangan tersebut digunakan untuk membunuh orang-orang tidak berdosa. Secara hukum dan etika tidak pas berdagang dengan agresor" kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Ni'am Selasa (7/8).

Karena menjadi negara agresor itu, Ni'am menegaskan pemerintah tidak boleh membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Hal tersebut sesuai dengan amanat UUD 1945.

"Sudah seharusnya juga tidak ada hubungan dagang. Dagang itu bukan hanya sekadar uang
dan ekonomi semata, harus ada nilai di situ" tuturnya.


Quote Penulis:
"Sungguh Ironis ketika kita sebagai ummat Muslim marah terhadap Kekejaman Negara Zionis Israel terhadap saudara-saudari se-Iman kita di Palestina, sementara itu secara tidak langsung kita ikut membiayai negara Zionis Yahudi Israel dengan membeli dagangan mereka."